Top Ad unit 728 × 90

[Buku][slider][#fc0000]

Paradigma Cinta

Paradigma Cinta

Sederhana yang sebenarnya adalah kompleks, begitulah cinta. Datang dan pergi tanpa diduga. Kerap kali tak pernah mengetuk pintu untuk hadir. Terkadang, banyak yang tak sadar bahwa cinta telah hadir dan baru tersadar ketika telah ditinggalkan. Seperti merpati yang jinak, ingin ditangkap, namun tak ingin disakiti. Cinta hadir mewarnai konstelasi pencarian jati diri manusia. Eksistensi cinta “mengada” dengan berbagai cara yang unik. Pengalaman keseharian, seperti tatapan mata, diskusi, khayalan, perenungan, semua itu dapat membentuk gugus makna cinta. Cinta berkembang dari waktu ke waktu. Dinamis, penuh misteri, dan multimakna yang kemudian memenuhi ruang simbolik cakrawala historis pemaknaan.

Paradigma cinta memang selalu menarik untuk diperbincangkan. Cinta dalam bahasa Latin mempunyai istilah amor dan caritas. Dalam istilah Yunani disebut sebagai philia, eros, dan agape. Philia mempunyai konotasi cinta yang terdapat dalam persahabatan. Amor dan eros adalah jenis cinta berdasarkan keinginan. Caritas dan agape merupakan tipe cinta yang lebih tinggi dan tidak mementingkan diri sendiri. Dalam Theogony Hesiod, Eros merupakan salah satu dari tiga kelompok dewa, dua lainnya adalah Chaos (Dewa Kekacauan) dan Earth (Dewa Bumi). Makna dari eros yang disebut Hesiod terletak pada kekuatan eros yang merupakan lawan dari akal. Perbincangan yang lebih kompleks dapat kita lihat melalui pandangan Plotinus (204—270). Dia membedakan cinta menjadi tiga, yakni cinta kepada Tuhan, cinta sebagai setan, dan cinta sebagai hasrat. Plotinus mengadopsi skala keindahan yang menjadi garis besar dari Symposium karya Plato (427—347 SM). Ide kompleks yang “rumit” tersebut melahirkan Neoplatonisme Renaissans.

Pemaknaan akan cinta pun tak berhenti sampai di situ, Arthur Schopenhauer (1788—1860) dalam Metaphysics of Sexual Love menunjukkan bahwa para penyair dan novelis telah mengenal sisi jahat dari mencintai. Cinta menggiring seseorang untuk bunuh diri, kegilaan, dan pengorbanan yang ekstrim. Schopenhauer mendeklarasikan bahwa segala bentuk cinta berakar pada seksualitas. Pengaruh dari Schopenhauer dapat dilihat melalui pemikiran Sigmund Freud (1856—1939). Freud menamakan kehendak untuk hidup sebagai libido dan mengaitkan hal tersebut kepada kematian. Libido merupakan istilah untuk hasrat yang digeneralisasikan menjadi bagian terminologi psikodinamik.

Pemikiran tentang cinta dalam dunia psikologi terus bermunculan, Erich Pinchas Fromm (1900—1980) adalah contoh tokoh yang mendominasi. Dalam The Art of Loving (1956), Fromm memaparkan bahwa cinta bukanlah suatu perasaan yang “mudah” untuk dituruti. Segala upaya untuk meraih cinta akan mengalami kegagalan apabila tidak disertai dengan pengembangan totalitas kepribadian secara aktif demi tercapainya orientasi produktif. Kepuasan dalam cinta individual tidak akan diperoleh tanpa adanya kemampuan untuk mencintai sesama. Cinta adalah nilai mutlak yang harus dimiliki untuk keluar dari kemelut keterasingan. Fromm menyebutnya dengan “Cinta Produktif”, sebuah cinta yang memberi ruang kebebasan tanpa adanya penindasan dengan alasan cinta itu sendiri.

Demikianlah, cinta mengalir dan hadir mewarnai setiap sisi kehidupan manusia. Cinta “mengada”, berkembang, dan tumbuh tanpa harus dijadual. Sebab, cinta bukanlah matematika dan bukan juga suatu industri. Seperti kata Gibrān Khalīl Gibrān (1883—1931), “apabila cinta memanggilmu, ikutlah dengannya, meski jalan yang akan kalian tempuh terjal dan berliku”. Cinta yang lebih mulia adalah obat bagi penantian dalam kesendirian, seperti yang dikatakan Jalaluddin Rumi (1207—1273), “Allah tidak akan menciptakan sesuatu itu sendirian tanpa pasangannya, yaitu persahabatan”. Cinta telah turun dari surga dalam berbagai bentuk dan rupa, tetapi hanya untuk satu tujuan, yakni “Sang Terkasih”. Cinta tidak memiliki atau dimiliki karena cinta telah cukup untuk cinta.

Paradigma Cinta Reviewed by Pak Jamil on 07.53 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by Blog Pak Jamil MA © 2014 - 2015
Powered By Blogger, Share by Star Tuan

Kontak Kami

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.